Sabtu, 05 November 2011

Korek Harian Shogun SP 125


Korek Harian Shogun 125 SP











Shogun
125
SP
generasi
pertama
merupakan
varian
andalan
Suzuki
yang
terkenal
lincah
dan
berperforma tinggi. Namun bagi Oded, itu dirasa masih kurang.
"Apalagi kalau dipakai turing keluar kota,
nafas mesin kurang panjang," ujar pemilik
Shogun warna merah ini.
Tenang Bro, kang jebrag, pemilik bengkel
hikmah jaya motor yang ada di jalan salakopi, cihampelas bandung barat . Punya cara
untuk mengatasinya. Kebetulan juga, HJM
jadi bengkel rujukan para tukang ojek.

Hasil oprekannya, tenaga bebek 125 cc itu
jadi 9,58 dk/7.900 rpm, sedang torsi 9,56
Nm/6.400 rpm. Angka-angka tersebut
berdasarkan pengetesan dengan alat
dynamometer merek Dyno Jet tipe 250i
milik mang adang, di
jalan citapen.
Bila dibandingkan dengan power
standarnya yang 8,4 dk/8.000 rpm dan
torsi 8,3 Nm/6.500 rpm, maka kilikan kang Jebrag berdampak kenaikan tenaga 1,18 dk dan
torsi 1,26 Nm. Jika dilihat dari grafik
tenaga, terlihat penurunan tenaga di atas
7.900 rpm lebih landai, artinya nafas mesin
lebih panjang.

Berikut hal-hal yang dilakukan Kang Jebrag, untuk
mendongkrak tenaga dan nafas Shogun
125SP.

BLOK SILINDER DAN PISTON

Blok standar dikorter 4 mm, agar piston
Suzuki Thunder oversize 50 (57,5 mm) bisa
masuk. Cara ini, membuat volume silinder
Shogun jadi 143,3 cc. Agar tak membentur
kepala silinder, bibir piston dibubut, lalu
diameter dome dibikin 40 mm.

KEPALA SILINDER

Agar kompresi lebih tinggi, kop dibubut
sebanyak 1 mm. Namun sayang, kang Jebrag tak
menghitung sekarang perbandingannya
berapa. "Yang jelas mesti pakai Pertamax
biar enggak ngelitik," paparnya. Lalu
saluran in dan ex dihaluskan kulit jeruknya,
agar aliran bahan bakar lebih lancar.


NOKEN AS DAN PER KLEP

Dibubut sebanyak 1 mm agar angkatan
klep lebih besar, namun lagi-lagi mekanik
lebar congor ini tak menghitung angka
pastinya. Lalu dijodohkan dengan per klep
Honda Sonic, yang memiliki kekakuan lebih
besar, sehingga pada rpm tinggi klep tak
floating. "Pasang pernya cukup yang besar
saja," tambahnya.

FILTER

Agar pemasukan udara lebih banyak, kertas
filter dilubangi beberapa bagian. "Sedikit
saja pada bagian tengah, agar sedikit lebih
plong," terang Jebrag.

KNALPOT

Kelancaran saluran pelepas gas buang
berpengaruh pada tenaga yang dihasilkan.
Nah agar makin lancar, silencer dibobok,
sedang lehernya diganti pakai pipa
berdiameter 28 mm, aslinya hanya 22 mm.

PENGAPIAN

Agar mendukung nafas mesin makin
panjang, otak pengapian alias CDI diganti
dengan yang non-limiter. Caranya dengan
mengandalkan CDI bawaan Suzuki Shogun
110. Penyesuaiannya, mesti mengatur
ulang panjang sensor pulser di magnet,
disamakan dengan bawaan Shogun 110
yang hanya 14 mm. "Potong bagian depan
sebanyak 16 mm, dari standarnya yang 30
mm," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar